Senin, 09 Desember 2013

Lomba Pidato Minang 11 Kecamatan di Kota Padang


Sambah Sujuik jo Simpuah, Sabarek Bungka nan Piawai, Naraco Luruih Main Daun. Indak Basisiak jo Basibak, Indak Bahinggo jo Babateh. Kok Ketek Indak Basabuik Namo, Kok Gadang Idak Babilang Gala. Ujuiknyo Sambah nan Taserak Kapado Hadirin Kasadonyo.
Itulah Pasambahan yang aku ungkapkan pada tanggal 7 Desember 2013 kemaren. Alhamdulillah aku diberi kesempatan untuk Berpidato di Palanta PEMKO kota Padang manjadi “Puti Bungsu” Minangkabau. Walaupun hanya sebagai finalis lomba. Kok bisa ya???
Ini nech ceritanya. 2 hari yang lalu Cecen menghubungi aku, minta dicarikan orang yang bisa berbahasa inggris yang sudah biasa berpidato. Katanya untuk ikut lmba pidato Minang, tapi diselingi Bahasa Inggris. trus  Ku kasih no hp  orang2 yang ku anggap fasih bahasa inggrisnya. Diana, Kak Dini, Miftah and Kak Evi. Hm... ternyata setelah dihubungi mereka semua ndak bisa. Trus ku carikan lagi orang2 yang pandai pidato, yg biasa tampil di depan. Ternyata gk bisa juga. And akhirnya “Ulya aja lah yang ikut” kata Cecen. “tapi aku gk bisa berbahasa inggris yg baik and benar ku bilang.. tp Gpp.. biar aku yang buatin teksnya nanti katanya, ya udah dech ikut aja, hitung2 nambah pengalaman. Malamnya aku langsung disuruh nemuin Bundo Kanduang yang akan membimbing kami. Di sana ku disuruh ngisi formulir and nyiapin pidatonya. 2 hari setelah itu aku dilatih and diarahkan oleh Bundo2 Kanduang yang ada di Kec. Lapai. Setelah 2hari berlatih akhirnya tibalah waktunya aku menampilkan pidato Minang. Pagi2 dg pakaian adat Baju Kuruang Basiba khas Minang yang dikolaborasikan dengan kain batik cokelat bermotif bunga2 aku pergi dg mobil bersama Bundo2 ke Palanta PEMKO Kota Padang. Sedangkan Cecen pergi dg motor dg pakaian baju muslim sama celana batik lengkap dg kopiah and sarung yang di sandang di pundak. Di sana tempat kami akan lomba, ruangannya seperti KAN, ruangan terbuka. Ada pentas dan kursi yang udah berjejer di muka pentas. Hem....huhfff.... ku tarik nafas dalam2 and melepaskannya perlahan. Peserta lainnya sudah datang, untungnya aku dan Cecen tidak telat begitu lama. Setelah mencabut lot nomor peserta kami langsung duduk di kursi peserta lomba yang telah disediakan panitia. Aku mendapat no 13 dan Cecen no 19. Setelah acara di buka, satu persatu peserta dipanggil untuk menampilkan pidatonya. Akhirnya sampailah pada peserta dg no lot 10. Wah..jantungku mulai DAG..DIG...DUK.. duduk ku gk nyaman lagi..gelisah euy... setelah no 11 tampil aku semakin cemas... apakah ini yg dinamakan demam panggung?? Ku hentak2an kakiku, kugoyang2 badan ke kiri, ke kanan... lepaslah semua demamku heheh... setelah no 11, ternyata no lot  ku langsung dibacakan, aku terkejut. Berarti no 12 tidak ada! masyaAllah... giliranku. Aku berdiri dari bangku peserta, ku rapikan sedikit jilbab dan Baju Kurung Basiba yang kukenakan. Bismillah.. ku mulai melangkah perlahan sepeti “Gadih Minang” memberi hormat kepada Bundo dan ketiga dewan juri. Naik ke atas panggung, bediri di depan mic.
Karupuak badaruak-daruak,
Dimakan badasau-dasau,
Takajuik ambo sadang duduak,
Ruponyo namo ambo nan lah taimbau
.
Serentak semua penonton tertawa dan memberikan tepuk tangan. Dadaku yang tadinya Dag..Dig,,Dug..Derrr... akhirnya tenang karena pantun karupuakku telah dapat memukau penonton hee... Aku mulai berpidato.. huh, lega rasanya setelah selesai tampil.. kalah menang ma urusan belakangan. Yang penting udah tampil dengan maksimal. ndak lama setelah itu tiba pula giliran no lot 19. Cecen tampil memukau penonton. Kayaknya Udah dapat di pastikan dia Pemenangnya. Logat minangnya pas, pantun Petatah-petitihnya banyak.
ndak terasa waktu sholat zuhur dah masuk. setelah semuanya tampil kami istirahat, sholat and makan.
Hm.. tibalah saatnya pengumuman pemenang. Dewan jurinya membacakan pemenang harapan 3, harapan 2 sampai juara 1 untuk Rang Mudo (laki-laki). Juara 2 dimenangkan oleh Hendrik, perwakilan dari Padang Selatan dan Alhamdulillah juara pertama dimenangkan oleh Cecen pasanganku dari Kec.Lapai. lanjut, dewan juri membacakan pemenang Puti Bungsu (Perempuan). Juara 3 dari padang selatan (yah? Bukan namaku yang terpanggil), juara 2nya no lot 03 (juga bukan aku.. hufft)  dan terakhir juara SATU.. aku berharap untuk yang terakhir ini namaku yang terpanggil.. dan Alhamdulillah.. Benar.. yang terpaggil untuk juara SATUnya adalah no lot 13.. ya! itu no lot ku.. Alhamdulillah aku dapat juara 1. Bundo yang membimbingku langsung memelukku. Aku senang ^_^ bisa membahagiakan orang2 yg telah mendukungku lomba pidato ini. Makasih yha teman2.. Idev yang telah memperkaya pidatoku dg pantun2 kocaknya.. Yani yang sabar mendengarkanku berkoar2 di kamar hehe maaf yha Yani, telinganya terpaksa mendengarkan caracau anak minang ko walaupun Yani bukan dari Minang. Bundo2 sekecamatan Lapai and kawan2 kos yang telah menyemangati ku terus sampai ku tampil. Terima kasih juga untuk do’a2 dari adik2 dan kakak. Terutama do’a dari ibuku tercinta dan orang2 yang ku cinta. Wujud syukur tertinggi kepada Allah SWT. Ini semua tak kan terjadi jika tidak karena kehendak dan izin dari-Nya.



Cuma aku takut ada yg berpikiran negatif,.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Rumah Loteng Q-Tha


Malam ini adalah malam yang bahagia, karena aku begitu dekat dengan orang-orang yang kucintai. Mereka bukan keluarga tetapi aku sudah anggap mereka sama seperti keluargaku sendiri. Kita berbeda karakter tapi tak mengapa karena kita saling melengkapi. Merekalah adik-adikku yang sangat kucintai karena Allah, merekalah kawan-kawan seperjuanganku yang sangat menginspirasi hidupku. Kita disatukan dalam satu atap “Rumah Loteng” ya, kata mereka kediaman kita ini adalah rumah loteng, inilah tempat kita. Suka duka kita jalani bersama. Tanpa kita sadari ternyata waktu begitu tegas menyita masa, mengambil cerita-cerita, mengemasnya menjadi kenangan-kenangan indah yang terukir mesra di dinding Rumah Loteng kita. Tak ayal aku sering mengirimkan doa-doa agar kita selalu diteguhkan dalam tali persaudaraan yang terjalin begitu indah. Karena aku sangat mencintai mereka semua. Orang-orang yang telah ditakdirkan Allah sebagai pengukir jalan hidupku, orang-orang yang ditakdirkan Allah menjadi saudaraku. Aku bersyukur, Allah telah mempersaudarakan kita. Semoga keindahan ini akan tetap kekal sampai ke syurga-Nya. 











Selasa, 29 Januari 2013

ya, ADA!!!



ada yang datang...
ada yang pergi...
ada yang mendekati...
ada yang menjauhi...
ada cinta dan air mata...
ada duka dan derita..
dan yakinlah di depan sana ada kebahagiaan

Selasa, 01 Januari 2013

TERSENYUMLAH, HATI YANG SEDANG REMUK


Bismillah,.
Teruntuk 2 insan yang hatinya sedang diremukkan
Sapu air matamu yang mengalir deras
Redam bara emosi yang bergejolak memanas
Engkau tercipta bukan untuk menangisi zaman,
bukan untuk meratap takdir.


Ataupun menyesali duka lara
Usah tenggelam dalam kubangan nestapa
Jika cintamu mengalami kegagalan
Jika ta’arufmu kandas di jalan.

Tersenyumlah...
Awan hitam selalu menyimpan pelangi
Begitu pun Sang Penggenggam nyawa
Dia selalu punya rahasia dan bijaksana
untuk membuat dewasa makhluk-Nya.

Cinta suci sedang menunggumu
Tetapi engkau harus sabar menantikannya
Cinta itu akan menjemputmu
Di masa yang telah Dia rencanakan.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan
Jangan berikan celah pada syaitan
yang membuat semangatmu terlemahkan
Perihnya duka bukanlah isyarat runtuhnya langit
Ataupun robeknya kulit bumi.

Allah menempa pribadi tangguhmu
Dalam butiran air matamu
Dalam jeritan derita batinmu
Dalam rintihan sesaknya nafasmu.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan
Pasang surut laut adalah kepastian
Tawa dan tangis adalah kewajaran
Takdir-Nya menjadikan makhluk berpasangan.

Sebuah ketetapan Sang Penguasa
Jika engkau tak dapatkan yang kau inginkan
Bukan berarti Allah memberimu petaka
Tapi Dia sedang menyiapkan makhluk terindah
Yang sekarang sedang menantimu
Yang akan menemani jiwamu yang resah

Tersenyumlah...
Dalam kesabaran munajat panjangmu
Meski tajamnya duri mencabik-cabik lukamu
meski remuk redam menyerang hatimu

# untukku dan untukmu “hanya doa yang bisa kusenandungkan dalam malam-malam yang sendu”

Minggu, 08 Juli 2012

Rindu Sahabat

Sahabat, semua hanya masalah waktu memang. Kelak, ketukan-ketukan waktu akan mengaitkan perjumpaan kita di lembaran ibu waktu yang lain.

Kau tahu, sahabat ku?
Kali ini butiran bening merembes lagi dari kaki langit. Mereka merembes, basah, dingin mengalirkan jutaan kisah tentang kita. aku ingin memutar memory pada sepotong kisah tentang kebersamaan kita yang telah dicatat oleh kitab-kitab sebelumnya. seonggok bahagia, secuil duka dan seribu gelak tawa, ya. itu hanya sepotong dari episode persahabatan kita,.
Hujan selalu begitu ya?  selalu menjadi penghantar molekul-molekul rindu di antara hati-hati kita. mengalirkan suatu rasa yang entah apa yang membuatku merasakan ada sungai-sungai mengalir dalam dada, sungai-sungai cinta,.  kau merasakannya jua kan Sahabat?

Aku terjebak dalam satu situasi, dimana rindu menggempakan satu organ di sini, di dalam ini, di jiwaku, mengusik dan merongrong jiwa-jiwa damaiku. Bayangmu Sahabat, yah, bayangmu yang ternyata selalu menohok tepat di ulu perasaku.

Sedikit pesan dari sebuah lorong penghantar malam ini, ijinkan ia merambat masuk dalam pikiranmu. Sahabatmu, di sini, tak akan pernah lelah merinduimu.

Coba tengadahkan mukamu ke arah langit dan lihat bebintang penyampai rindu ku,
coba intip dari jemdela kamarmu, ada rembulan. di situ ku ukirkan wajah kita.
dan rasakan angin menyepoi kerinduan kita,.

Senin, 23 April 2012

Salahkah aku menangis karna semua ini?
lemahkah aku?
tidak! air mata itu fitrah
dia bisa keluar kapan saja,
dari mata siapa saja,
dari mata presiden bahkan dari mata rakyat kecil sekalipun
dari mata dosen maupun mahasiswa,
dari mungilnya bayi hingga mata lansia
terlebih jika kita berbicara sesuatu yang menyangkut dengan hati dan perasaan
semoga ini tak membuatku dendam padanya

Rabu, 04 April 2012

Guru!

susut badannya kau saksikan duhai sang masa,
legam kulitnya kau bakar hai bola kuning,
cekung matanya berlarut malam,,
demi kau hai tunas negeri
jangan kecewakan manusia buruk lagi legam yang cekung matanya.
wujudkan mimpinya!
jadilahpelurus-pelurus bangsa ini.