Senin, 23 April 2012

Salahkah aku menangis karna semua ini?
lemahkah aku?
tidak! air mata itu fitrah
dia bisa keluar kapan saja,
dari mata siapa saja,
dari mata presiden bahkan dari mata rakyat kecil sekalipun
dari mata dosen maupun mahasiswa,
dari mungilnya bayi hingga mata lansia
terlebih jika kita berbicara sesuatu yang menyangkut dengan hati dan perasaan
semoga ini tak membuatku dendam padanya

Rabu, 04 April 2012

Guru!

susut badannya kau saksikan duhai sang masa,
legam kulitnya kau bakar hai bola kuning,
cekung matanya berlarut malam,,
demi kau hai tunas negeri
jangan kecewakan manusia buruk lagi legam yang cekung matanya.
wujudkan mimpinya!
jadilahpelurus-pelurus bangsa ini.

kita,, saling!!!

Tak perlu menangis saat kerjamu tak dihargai orang,,,
tak perlu bersedih saat perhatianmu dianggap biasa,,,
dan tak perlu membenci saat hatimu diluluh lantakkan olehnya....
toh semua yang kamu lakukan bukan karena dia, tapi karena Allah, itukan yang selalu kamu ucapkan padaku saat ku kecewa dulu?
dan kini mungkin kau terlupa,,,, dan aku yang mengingatkanmu, 
"saling mengingatkan dikala lupa"







Selasa, 03 April 2012

Tali itu kurasakan longgar

yang kurasakan kini tak seperti dulu,
tali yang kita ikat dulu, sekarang terasa longgar,
hati-hati yang dulu menyatu, sekarang tlah terbelah,
hati-hati tak saling mencinta,
mungkin,,,
ikatan yg dulu erat sekarang telah longgar.
bukan ratapan "kenapa ini harus terjadi" yang ku sesalkan,
tapi . . .
"caraku menpertahankan dan kelemahanku menjaganya"

Peranku, calon guru!

Seperti air yang menyirami tunas-tunas bangsa,
Seperti alat pengasah pisau-pisau 2B,
Seperti api yang membarakan semangat UN,
dan seperti petir penyongsong April,
ya, baru sebatas ini pengabdianku sebagai calon guru,
menyemangati belum membimbing, jembatan "mu" dengan "motivasi"