Minggu, 08 Juli 2012

Rindu Sahabat

Sahabat, semua hanya masalah waktu memang. Kelak, ketukan-ketukan waktu akan mengaitkan perjumpaan kita di lembaran ibu waktu yang lain.

Kau tahu, sahabat ku?
Kali ini butiran bening merembes lagi dari kaki langit. Mereka merembes, basah, dingin mengalirkan jutaan kisah tentang kita. aku ingin memutar memory pada sepotong kisah tentang kebersamaan kita yang telah dicatat oleh kitab-kitab sebelumnya. seonggok bahagia, secuil duka dan seribu gelak tawa, ya. itu hanya sepotong dari episode persahabatan kita,.
Hujan selalu begitu ya?  selalu menjadi penghantar molekul-molekul rindu di antara hati-hati kita. mengalirkan suatu rasa yang entah apa yang membuatku merasakan ada sungai-sungai mengalir dalam dada, sungai-sungai cinta,.  kau merasakannya jua kan Sahabat?

Aku terjebak dalam satu situasi, dimana rindu menggempakan satu organ di sini, di dalam ini, di jiwaku, mengusik dan merongrong jiwa-jiwa damaiku. Bayangmu Sahabat, yah, bayangmu yang ternyata selalu menohok tepat di ulu perasaku.

Sedikit pesan dari sebuah lorong penghantar malam ini, ijinkan ia merambat masuk dalam pikiranmu. Sahabatmu, di sini, tak akan pernah lelah merinduimu.

Coba tengadahkan mukamu ke arah langit dan lihat bebintang penyampai rindu ku,
coba intip dari jemdela kamarmu, ada rembulan. di situ ku ukirkan wajah kita.
dan rasakan angin menyepoi kerinduan kita,.