Sahabat, semua hanya masalah waktu
memang. Kelak, ketukan-ketukan waktu akan mengaitkan perjumpaan kita di
lembaran ibu waktu yang lain.
Kau tahu, sahabat ku?
Kali
ini butiran bening merembes lagi dari kaki langit. Mereka merembes, basah,
dingin mengalirkan jutaan kisah tentang kita. aku ingin memutar memory pada sepotong kisah tentang
kebersamaan kita yang telah dicatat oleh kitab-kitab
sebelumnya. seonggok bahagia, secuil duka dan seribu gelak tawa, ya. itu hanya sepotong dari episode persahabatan kita,.
Hujan selalu begitu ya? selalu menjadi penghantar
molekul-molekul rindu di antara hati-hati kita. mengalirkan suatu rasa yang entah apa yang membuatku merasakan ada sungai-sungai mengalir dalam dada, sungai-sungai cinta,. kau merasakannya jua kan Sahabat?
Aku terjebak dalam satu situasi,
dimana rindu menggempakan satu organ di sini, di dalam ini, di jiwaku, mengusik dan
merongrong jiwa-jiwa damaiku. Bayangmu Sahabat, yah, bayangmu yang
ternyata selalu menohok tepat di ulu perasaku.
Sedikit pesan dari sebuah lorong
penghantar malam ini, ijinkan ia merambat masuk dalam pikiranmu.
Sahabatmu, di sini, tak akan pernah lelah merinduimu.
Coba tengadahkan mukamu ke arah langit dan lihat bebintang penyampai rindu ku,
coba intip dari jemdela kamarmu, ada rembulan. di situ ku ukirkan wajah kita.
dan rasakan angin menyepoi kerinduan kita,.
coba intip dari jemdela kamarmu, ada rembulan. di situ ku ukirkan wajah kita.
dan rasakan angin menyepoi kerinduan kita,.