Kamis, 08 Maret 2012

Berjuanglah!


Berjuanglah, karna jalan itu masih panjang!
Bejuanglah, karna jalan itu penuh kerikil!
Berjuanglah, karena tikungannya semakin tajam!
Berjuanglah meski meneteskan air mata!
Berjuanglah hingga lelah itu lelah mengikutimu!
Berjuanglah hingga akhir!
Bejuanglah! Karna aku selalu mendo’akanmu dari sini…
Berjuanglah! Hingga kau kembali kesini dengan prestasi itu.

Kamis, 01 Maret 2012

Bersinergi dengan alam


Bergerak pagi bersama mentari
Menyinsing, menyinari bumi
Terbang bersama semilir angin
Menyonsong masa depan
Menyirami bumi bak rintik hujan
Perlahan tapi pasti!
Menggenangi tanah tandus bumi kita
Membuatnya penuh subur
Menghamparkan hijaunya rerumputan
Hingga semua mata tak kan terkedip
Walaupun untuk sedetik!
Ya, kita bisa lakukan itu.
Yakinlah kita bisa
Tahukah kau kawan?
Dari mana kita bisa supply energy itu?
Dari Sang Maha Segalanya.
Pantaslah kita berucap syukur
Bukan begitu kawan?

Mimpi,,,



Aku tak bisa tidur, mungkin tak mau tidur atau malah terpaksa tidak tidur! Tapi kelopak itu perlahan mengatup. Dalam sekejap aku telah terbuai dialam mimpi, alam yang sangat indah, tidur diantara bunga yang bermekaran diiringi semilir anginnan syahdu dan alunan percikan air bak instumen rileksasi, dan bertemu dengannya lagi. Dia yang selalu mengusap setiap bulir embun di mata ini.
Aku tak bisa makan, mungkin tak mau makan atau malah terpaksa tidak makan! Tapi 2 bibir itu merapat perlahan, merasakan manisnya madu dan nikmatnya sepotong roti. Tak terasa aku telah duduk disudut bukit permadani hijau. Menatap luas pemandangan indah, tapi kenapa? Berkabut?
Aku tak bisa minum, mungkin tak mau minum atau malah terpaksa tidak minum! Tapi air itu mengalir membasahi tenggorokan yang sedianya gersang, perlahan kusadar, aku sedang berada dalam tumpukkan butiran tirta bening.
Dan aku terbangun! Tapi ada satu rahasia yang belum kusebutkan, dan ini nyata! Bukan sulap bukan sihir dan juga bukan mimpi. Aku berhasil membuat pulau!!!
Walau hanya diatas bantal……

Mungkinkah ini terjadi lagi??



Untuk orang yang tersakiti hatinya…
“Apa kabar? Bagaimana imannya, masih istiqamahkan?”
Ingin rasanya ku berbincang lagi denganmu, tapi aku terlalu egois walau sekedar untuk menyapa, aku terlalu angkuh walau sekedar untuk mengintip wajahmu. Dan aku tau!
Maaf aku terlalu keras menasehatimu, oh tidak tidak, bukan menasehati tapi sekedar mengingatkan. Hingga kata-kata itu membuatmu berlalu dari hadapanku, pergi tanpa bicara.
Mungkin aku terlalu jahat, tak pahami keputusanmu. Dan menjauh darimu! Hingga punggung kita seperti dua kutub magnet yang sama, saling tolak-menolak.
Andai kau tau, saat itu aku tak bermaksud menyakiti siapapun, seorangpun ter masuk kamu. Aku mengingatkan karna aku khawatir kau sedikit terlupa.
Tapi apalah lagi, semua sudah terjadi seperti ini. Meski ku tak ingin kejadian ini menimpaku lagi. Aku hanya mempersiapkan diri jika itu memang benar-benar terjadi, mungkin kemaren dia, sekarang kamu dan selanjutnya 2 temanku.
Selama “egois” itu masih becokol di dada kita berdua, kita takkan pernah seperti dulu lagi! Aku tau itu, tapi aku tak mampu!
Hanya bisa berdo’a “Ya Allah tuntun hamba menguasai keadaan tanpa harus menyakiti hati siapapun” semoga tak ada lagi hati yang tersakiti!

vam,tipus,mag stadium lanjut, paru2



 Maaf aku tak bisa menjenguk,
 Maaf aku tak ada di sampingmu saat itu,
      dan saat ini…
 Maaf aku tak tahu,
Maaf aku baru tahu kemaren,
Maaf aku tahu kau punya 4 penyakit,
dan maaf aku tak bisa obati.
Maaf ku hanya bisa kirimkan do’a,
Maaf ku hanya bisa tatap fotomu,
Maaf ku hanya bisa baca tulisanmu,
Maaf ku tak menghubungimu,
Maafkan aku!