Sabtu, 28 Januari 2012

tak mau Su'uzon

Merasa kawan berprilaku lain....
itulah yang kurasakan sekarang,
sakit. kawan!!!
sunggguhnsakit kau perlakukan seperti ini,
perih, kawan!!!
sungguh perih rasanya dicuekin seperti ini,
apakah ini yang sebenarnya terjadi?
ataukah ini hanya perasaanku saja?
entahlah...
aku juga tak mau menganggap engkau berfikiran buruk padaku, padahal kau tak memikirkannya
aku tak mau dijuluki orang Minang sebagai orang yang "Paraso Ati"
tidak kawan!!
tapi kenapa?
kejadian ini yang terjadi??
kau cuek, diam, dan acuh tak acuh,,
kawan. akulebih suka jika kau ceritakan padaku apa yang tak kau suka. jika aku salah, aku akan minta maaf. tapi kalau begini adanya aku harus buat apa? aku hanya bisa menerka-nerka apa yang terjadi, mending kalau terkaan ku benar. kalau salah? kan bisa jadi su'uzan.
karena kejadian tadi sore ya??
kalau iya karna itu aku minta maaf jika saat itu kata-kataku dan prilakuku buat kamu tersinggung. dari hati yang paling dalam bukannya aku tidak mau traktir, tapi saat ini aku lagi diiqob untuk tidak jajan selama 1 bulan. ah,, aku tak tau kawan kenapa kau begini. aku tak mau su'uzan. mungkin saat ini kau sedang banyak masalah. atau mungkin hatiku yang bermasalah.

Kamis, 26 Januari 2012

Ini tentang abjad,


  Ini tentang abjad,
bermula dari hubungan E dengan B yang saling dekat satu sama lain, saling mengisi dikala kosong saling mendengarkan cerita dikala gulana, bertukar tawa disaat bahagia, menampung air mata saat duka dan usapan yang hangat disetiap akhir penderitaan. Dan semuanya berakhir bahagia, ini tentang E dengan B sebelum C datang.
kali ini berbeda kawan. Ini tentang E dengan C yang melompat bersama melewati rintangan yang sama berenang bersama menyusuri alur kehidupan baru hingga C menyempurnakan bulatannya menjadi O

kali ini aku ingin cerita tentang E yang menghubungkan B dan C hingga menjadi 3 sejoli yang indah, melangkah bersama, berlayar bersama mengarungi samudra abjad yang harmoni, berhenti sejenak ditepian pulau-pulau. Dan disitu C sempurna menjadi O. O menyisih dari E dan B mengarungi samudra abjad sendirian hingga bertemu dengan P. O dan P melakukan ritual khusus hingga P berevolusi menjadi R. kemana E dan B? apakah mereka juga sudah berevolusi? Tidak….! Tidak kawan, mereka 2 abjad yang tak mau melakukan ritual yang menentang fitrahnya sebagai abjad, meraka hanya ingin menjalani  hari-harinya sesuai fitrah yang telah dutentukanNya. Dalam kebersamaan E dengan B tiba-tiba terdengar langkah kaki N yang nendekati B, B terpana….
B menjalani hari-hari dengan N hingga akhirnya B memperkenalkan N dengan E yang kemudian E ikut bermain bersama dengan B dan N. Hilang…! Saat B mulai menghilang jauh dari E dan N, N malah mengajak E untuk melakukan ritual mistik yang aneh. E dan N saling mengelilingi api, E dan N saling bergelimang, E dan N saling menyatu, dan E berubah menjadi F, lantas N???
dia terlempar jauh dan berubah menjadi M…!! tau apa yang terjadi dengan M saat itu???
dia terjatuh kawan! Terbalik menjadi W yang bisa terbang bebas di angkasa raya. W terus terbang nun jauh tingginya, niat awal ingin mencari E tapi apa mau dikata, setelah 1000 tahun mencari, W belum juga menemukan E. sedangkan E kesepian sendiri setelah terlempar menjadi F. lalu kemana perginya B?? setelah menghilang B menjalani hari-harinya dengan riang gembira dan secara perlahan berubah menjadi D. Satu-satunya abjad yang berevolusi tanpa melakukan ritual apapun hingga D diberi kelebihan bisa mengubah apa saja menjadi abjad. Begitu pun perlahan T berubah menjadi J kemudian melebur menjadi I. sedangkan V menamjangkan kaki dan tangannya menjadi X yang kemudian patah menjadi K dan berhibernasi di musim dingin kemudian melejitkan diri keangkasa sebagai Z.
kemudian D yang diberi keistimewaan dapat mengubah apa saja menjadi abjad mencoba menerapkan ilmunya dengan mengubah ular menjadi S. dan berhasil!! Kemudian disambut oleh tepuk tangan G,H,dan Q
cerita selesai..
tapi???
dimana A?
Kemana  L?
Bagaimana dengan  U?
Dan  Y kenapa mereka tidak masuk dalam??

tiba tiba penulis berkata “ abjad itu aku ambil dalam nama ku ULYA”

Sabtu, 21 Januari 2012

Hingga Kutemukan Laut Biru ku


Samudra Maksiat
Setitik embun, menetes digersangnya hati itu, hati yang selalu berenang diluasnya samudra dosa tanpa tabung oksigen keimanan, tanpa selaput kaki komitmen layaknya perenang ulung, ya! perenang ulung yang menyeberangngi samudera kotor itu. Ntah kenapa ditengah jalan ku tersedak limangan air kotor itu, air itu masuk ke mulutku, melewati sela-sela gigiku, terus masuk ketenggorokanku. Pahit!!! Rasanya sangat pahit kawan. Kenapakah aku harus merasakan tegukan air kotor ini?? Mungkinkah ini teguran Tuhan?
Ya, mungkin ini teguran tuhan yang masih menyayangi seonggok daging yang telah lama bergelimang dosa, berenang di lautan kotor yang kusebut “Samudra Maksiat” yang telah membawa onggokan daging tanpa nurani itu pada kenikmatan Dosa yang hanya sesaat. Kebahagiaan Fana!!!
Kini ku tersadar bahwa tegukan pertama itu adalah teguranNya agar aku menggunakan akal ku untuk mencari jalan keluar dari “Samudra Maksiat” dan mencari Lautan Biru yang lebih jernih, sangat jernih, dan berkilauan memantulkan cahayaNya yang Kuasa. Yang jika onggokan daging itu menyelam menyusuri laut itu, bintik-bintik hitam yang melekat pada onggokan itu perlahan akan sirna. Bahkan jika onggokan itu menyelam lebih dalam lagi, dia akan menemukan mutiara-mutiara yang berkilauan di dasar lautan, di dalam Tiram Raksasa. Memang sulit untuk mendapatkan Mutiara itu tetapi itu bisa didapatkan dengan tekad yang kuat kawan!
Laut Biru ku
Dan inilah yang aku lakukan sekarang, berusaha keluar dari kotornya “Samudra Maksiat” dan menemukan Lautan Biru yang jika airnya diteguk akan menghilangkan dahaga, yang jika ku selami lebih dalam lagi maka kan dapat ku raih MUTIARA itu. Hingga berakhir dengan Happy Ending...!!!!

Kamis, 19 Januari 2012

di akhir-akhir Semester



Alhamdulillah terkirim juga seabrek tusa-tugas ku. Di era modern ini semuanya serba canggih, apa-apa harus ngunjungi Net. Ngirim tugas lewat email, bagi-bagi tugas lewat FB, liat nilai mesti ngunjungin blog dosen dulu. Hanya sebagian dosen yang menggunakan kertas manual.
Nah, saat-saat inilah yang menjadi saat-t-saat kritis bagi ku, seorang mahasiswa yang mau tidak mau harus berkecimpung di lautan tugas yang harus diketik dan di kirim ke email dosen-dosen pembimbing sedang aku tidak mempunyai modal untuk itu. Ya.. orang bisa saja berfikir mudah, dengan mengatakan “tinggal ke warung internet aja!, tinggal rental computer aja!, gitu aja kok repot?” padahal mereka sebenarnya tidak tahu kalau waktuku tidak hanya ku habiskan disitu saja, banyak kegiatan lain yang juga harus ku kerjakan dan itu semua sama-sama urgent.
Untung saja aku tidak sendirian disini, aku punya banyak teman. Kata-kata bijak yang slalu ku ingat “banyak-banyaklah berteman, semua akan mudah” kamut yang dari dulu aku tidak tahu apa maksudnya ternyata sekarang ku temukan jawabannya. Benar jika kita banyak berteman segala urusan-urusan kita akan lebih mudah untuk diselesaikan.
Untung saja aku punya teman yang punya laptop sekalian dengan modemnya, jadi aku bisa pinjam. Tapi perjuangan ku tak sampai disitu saja, karena untuk mengerjakan tugas aku harus berjalan ketempat teman ku itu yang jaraknya kira-kira 2 kilo dari kosku dan aku hanya bisa pergi malam setelah aku pulang ngajar les karena siang aku ada kegiatan rutinan. Dan sampai disitupun aku harus nunggu berjam-jam sampai temanku itu selesai dengan tugasnya, baru gantian aku yang bikin tugas. Itu lah alasannya kenapa aku selalau stay in FB or Blog ditiap tengah malam. Terkadang makalahku pun aku masukin ke blog, setidaknya itu bisa mengingatkanku akan perjuangan dalam menyelesaikan makalah itu. Ya, begitulah aku setiap akhir semester. Semoga perjuanganku sebanding dengan hasilnya nanti.

Rabu, 18 Januari 2012

Tarian Jemari

Ntah apa yang ada dalam fikiran ku saat ini, yang ku ketahui saat ini aku ingin menulis!!!





 
          ingin selalu menulis, aku igin menjadi penulis yang profersional, ku impikan tulisan ku nanti dimuat disebuah tabloid terkemuka, tidak,tidak! aku tak kan puas jika hanya di satu tabloid saja, aku mau tulisanku dimuat di beberapa tabloid, di koran-koran. dan aku juga bermimpi membuat buku, kalau bisa lagi aku ingin buat buku motivasi.
aku ingin jadi trainer sekaligus penulis yang bisa terbang kesana kemari, yang bisa mengelilingi indonesia. bahkan menjelajah samudra, membelah angkasa keluar negeri keluar bumi. meski mimpiku terkesan irrasional.

         impianku sangat besar, semangat ini pun kurasakan sangat kuat bahkan semangat itu bisa menghancurkan tembok-tembok kantuk dipelupuk mataku. ku rasakan ada energi yang bersinergi mengalir diurat nadi ku, dibawa eritrosit hingga menggerakkan jari jemari ini untuk tetap menaari-nari di atas keyboard sederhana ini.

ah,,,aku tak tau lagi ap yang harus aku tulis, inspirasi ku tak ada lagi, rasanya sudah habis semua.. tapi aku heran kenapa jemari ini masih melakukan tariannya?
 
ku coba bertanya, "hei jari engkau ada 10 apa kau tak penat menari terus-terusan?" hmm..
"hei jari apa kau tak dahaga?"
"menari terus?"
"apa perlu kubawakan kau sebaskom air, agar kau berhenti menari di atas keyboard itu?"
takkah kau lihat keyboard itu menjerit kesakitan?"

 
tak hirau dengan kata-kata ku,,, jemari itupun terus menari,,, menari, menari dan menari,,, menari lagi,.... lagi-lagi menari,, berputar putar, berbolak balik,

 
kali ini keyboard angkat bicara --aku heran? kenapa dia bicara? apa kerna dia terlalu lelah dijadikan panggung tarian sang jemari? ntahlah kita dengar saja apa yang akan dia katakan--
"hey kau yang 10, berhentilah sejenak. tidakkah kau mau beristirahat? lihatlah! jam dinding saja sudah tidur."

 
tak ingin kalah jemaripun angkat bicara, "kenapa kalian semua menyalahkan aku? memangnya salah jika aku bersemangat menari dan menghentak di punggung mu board??"
"ya, aku sangat terganggu!" bentakkan keyboard yang tampaknya emosi itu membangunkan jam dinding, meja belajar dan seisi kamar.-seketika-

 
terdiam.... ya jemaari terdiam. Setelah bentakan itu, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada hari-hari jemari...apakah dia akan tetap menari???


di Bangunan iTu



Di bangunan itu,, ya tepat di depan bangunan itu kita pertama kali bertemu.
Kau rekahkan senyum itu,, sangat indah,, benar-benar indah.
Sekejap kau ulurkan 5 yang indah itu,,
Menggengam 5 ku dengan erat,, penuh semangat.
Kurasakan ada sesuatu yang berbeda saat itu.
Bak segumpal energi mengalir dari jemari itu kesela-sela jemari mungilku,
Menghantarkan getar-getar cinta yang langsung tertancap dalam dihatiku,
Aku terpesona dengan senyum itu.

*  *  *

Satu setengah tahun yang lalu kita bertemu.
Tepat pada kolom ketiga urutan kalender
Aku tak tahu mengapa,
Mengapa engkau berarti separah ini dalam hidupku,
Setiap untaian kata yang kau lantunkan
Mengalir perlahan ketelinga ku
Setiap orasi-orasi mu
Menghujam dalam di dadaku.

  *  *  *

Sejak pertemuan pertama kau sunggingkan senyuman maut itu,
Kau buatku bersemangat menjalani hari-hari,
Kau buatku bersemangat menerjang batu-batu besar
Kau tuntun aku berhati-hati dengan kerikil tajam
Yang menghambat jalan-jalan da’wah

Kau kenalkan aku dg-Nya,

Kau berikan aku tips jitu dekat dg-Nya,

Kau bagai setetes air yang mengisi waduk-waduk kering hati ini,

Kau lilin bagi hampaku,

Kau bulan bagi kesepianku

ku tak kan ragu berkata “I love U be’coz Allah wahai Murabbiku”