Rabu, 18 Januari 2012

Tarian Jemari

Ntah apa yang ada dalam fikiran ku saat ini, yang ku ketahui saat ini aku ingin menulis!!!





 
          ingin selalu menulis, aku igin menjadi penulis yang profersional, ku impikan tulisan ku nanti dimuat disebuah tabloid terkemuka, tidak,tidak! aku tak kan puas jika hanya di satu tabloid saja, aku mau tulisanku dimuat di beberapa tabloid, di koran-koran. dan aku juga bermimpi membuat buku, kalau bisa lagi aku ingin buat buku motivasi.
aku ingin jadi trainer sekaligus penulis yang bisa terbang kesana kemari, yang bisa mengelilingi indonesia. bahkan menjelajah samudra, membelah angkasa keluar negeri keluar bumi. meski mimpiku terkesan irrasional.

         impianku sangat besar, semangat ini pun kurasakan sangat kuat bahkan semangat itu bisa menghancurkan tembok-tembok kantuk dipelupuk mataku. ku rasakan ada energi yang bersinergi mengalir diurat nadi ku, dibawa eritrosit hingga menggerakkan jari jemari ini untuk tetap menaari-nari di atas keyboard sederhana ini.

ah,,,aku tak tau lagi ap yang harus aku tulis, inspirasi ku tak ada lagi, rasanya sudah habis semua.. tapi aku heran kenapa jemari ini masih melakukan tariannya?
 
ku coba bertanya, "hei jari engkau ada 10 apa kau tak penat menari terus-terusan?" hmm..
"hei jari apa kau tak dahaga?"
"menari terus?"
"apa perlu kubawakan kau sebaskom air, agar kau berhenti menari di atas keyboard itu?"
takkah kau lihat keyboard itu menjerit kesakitan?"

 
tak hirau dengan kata-kata ku,,, jemari itupun terus menari,,, menari, menari dan menari,,, menari lagi,.... lagi-lagi menari,, berputar putar, berbolak balik,

 
kali ini keyboard angkat bicara --aku heran? kenapa dia bicara? apa kerna dia terlalu lelah dijadikan panggung tarian sang jemari? ntahlah kita dengar saja apa yang akan dia katakan--
"hey kau yang 10, berhentilah sejenak. tidakkah kau mau beristirahat? lihatlah! jam dinding saja sudah tidur."

 
tak ingin kalah jemaripun angkat bicara, "kenapa kalian semua menyalahkan aku? memangnya salah jika aku bersemangat menari dan menghentak di punggung mu board??"
"ya, aku sangat terganggu!" bentakkan keyboard yang tampaknya emosi itu membangunkan jam dinding, meja belajar dan seisi kamar.-seketika-

 
terdiam.... ya jemaari terdiam. Setelah bentakan itu, tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada hari-hari jemari...apakah dia akan tetap menari???


Tidak ada komentar:

Posting Komentar